PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang beroperasi di bawah naungan Asia Pacific Resources International Holdings Limited (APRIL) menginisiasi Program Desa Bebas Api. RAPP dan APRIL dimiliki oleh pengusaha dan filantropis Sukanto Tanoto dan merupakan bagian dari kelompok bisnis Royal Golden Eagle (RGE). Sukanto Tanoto juga merupakan pendiri dari Sateri.
Program Desa Bebas Api pada awalnya diikuti oleh sembilan desa di wilayah rawan kebakaran hutan dekat Sungai Kampar. Program Desa Bebas Api pertama kali diinisasi pada Juli 2015 dan kinerjanya terus meningkat sampai sekarang. Program ini terbilang sukses karena telah berkontribusi dalam menjaga desa-desa tersebut dari bahaya kebakaran hutan. Desa yang berpartisipasi dalam Program Desa Bebas Api pun meningkat menjadi 11 desa.
Program Desa Bebas Api yang diinisiasi oleh APRIL yang dipimpin oleh Sukanto Tanoto, memiliki kegiatan seperti deteksi dini kebakaran, pemadaman api secara aktif, edukasi masyarakat akan bahaya pembakaran lahan, penyuluhan kesadaran warga, dan pemberian penghargaan kepada desa yang terbebas dari api. Penghargaan tersebut diberikan dalam bentuk hibah infrastruktur, seperti dana pembuatan jembatan, sumur, balai warga, atau beasiswa pendidikan bagi masyarakat.
Zuriadi merupakan pimpinan koordinator Desa Bebas Api di Desa Teluk Meranti, Pelalawan, Riau. Ia diangkat menjadi pimpinan koordinator pada 2015 silam. Pekerjaan Zuriadi sehari-hari adalah mengajari dan menjelaskan ke warga desa akan bahaya pembukaan lahan dengan menggunakan api. Ia pun mengajari warga untuk membuka lahan menggunakan alat-alat manual, seperti parang, cangkul, dan alat pertanian lainnya.
Setiap dua hari sekali, Zuriadi bersama anggotanya rutin melakukan patrol di sekitar desa. Mereka harus memastikan jika tidak terjadi kebakaran hutan di wilayah tersebut. Jika terjadi kebakaran hutan, mereka harus segera menanganinya dalam waktu singkat, untuk menghindari kerusakan parah. Berkat ketekunan dan dedikasi Zuriadi dan tim Desa Bebas Api, Desa Teluk Meranti berhasil terbebas dari bahaya kebakaran hutan. Desa Teluk Meranti pun menerima hadiah sebesar Rp 100 juta pada 2016 yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur desa.
Memang bukan pekerjaan mudah untuk mengubah cara hidup dan pola pikir warga setempat, karena hal tersebut sudah dijalankan selama beberapa generasi. Tim Desa Bebas Api harus memiliki kesabaran dan ketekunan untuk mengedukasi warga setempat untuk menhentikan praktik pembakaran lahan. Program Desa Bebas Api yang diprakarsai oleh APRIL dan pimpinannya, Sukanto Tanoto pun terbilang sukses, karena keberhasilannya dalam menekan kejadian kebakaran hutan.