Fire Free Alliance (FFA) merupakan sebuah lembaga atau badan yang bersifat sukarela dari berbagai pemangku kepentingan yang terdiri dari perusahaan kehutanan dan pertanian, LSM dan rekan kerja terkait lainnya yang tetarik untuk berkontribusi terhadap solusi berkelanjutan untuk masalah kebakaran dan kabut asap yang sedang terjadi di Indonesia yang ditimbulkan dari pembakaran hutan. Anggota FFA adalah APRIL, Asian Agri, IDH, IOI Group, Musim Mas, PM. Haze, Sime Darby dan Wilmar. FFA sendiri sudah resmi didirikan pada bulan 29 Maret 2016 lalu di Jakarta dan anggotanya merupakan kumpulan dari berbagai perusahaan besar, salah satunya adalah APRIL grup. FFA bersama anggota yang lain berkomitmen untuk berkolaborasi dan berbagi pengetahuan, informasi dan potensi, menggelar inisiatif pencegahan kebakaran berdasarkan APRIL grup yaitu Fire Free Village Program (FFVP) atau dalam bahasa Indonesia adalah Desa Bebas Api dan juga untuk meningkatkan pengawasan dan mendeteksi sumber api berasal. Mereka berfokus pada pengelolaan kebakaran pada pencegahan melalui keterlibatan dan FFA dibentuk sebagai tanggapan musim kemarau. Di sisi lain, APRIL grup, yang merupakan anak perusahaan dari Sukanto Tanoto, mendirikan untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan juga memperluas FFVP melalui Fire Free Alliance (FFA) sebagai aliansi inovatif.
Pada dasarnya tujuan FFA sendiri adalah untuk mencapai solusi yang tepat yang dapat memberikan hasil bebas dari kebakaran dan kabut asap, khususnya di daerah yang sedang terkena bencana tersebut. Anggota FFA akan menerapkan FFVP, berbagi pelajaran dan praktik terbaik tentang bagaimana kemitraan dan keterlibatan dengan masyarakat untuk melindungi hutan dari dampak resiko kebakaran tersebut. Di sisi lain, FFA menciptakan budaya baru untuk berbagi, membangun kepercayaan dan kolaborasi antara anggotanya dan pembagian informasi dari para anggotanya dan setelahnya mereka mengadakan ulang tahun FFA untuk pertama kalinya.
Anak dari pemilik RGE (Royal Golden Eagle), Sukanto Tanoto, yaitu Anderson Tanoto adalah salah satu anggota FFA. Dan telah berhasil mengurangi insiden kebakaran hingga 50% sampao 80 % pada periode 2015-2016 di Indonesia. Pada bulan Februari 2016 mereka fokus pada pencegahan kebakaran dengan mendirikan Desa Bebas Api yang berupaya untuk melibatkan dan mengedukasi masyarakat sekitar. Anderson mengatakan bahwa program desa bebas api terbukti sangat efektif mencegah kebakaran lahan dan hutan, karena melalui program tersebut setiap orang diingatkan untuk tidak membakar hutan dan juga membakar lahan-lahan perkebunan.
Laporan FFA 2016, organisasi ini telah secara cepat memperluas jangkauan pencegahan kebakaran di 218 desa pada sejumlah daerah di Indonesia, termasuk juga 77 desa yang telah mendaftarkan diri ke perusahaan-perusahaan anggota FFA untuk terlibat dalam program bebas yang intensif pada tahun 2016. Anderson Tanoto juga menambahkan bahwa, program tersebut pada tahun 2017 akan menambah jumlah lokasi sebanyak 9 lokasi dan itu merupakan tahun ketiga akan menjadi “ Masyarakat Tangguh Api”. Dari hal tersebut terlihat bahwa FFA telah sukses
Kesuksesan bisa diketahui dari hasil kerja dan banyaknya keringat yang berjatuhan. Tim pemadam kebakaran mencapai kepuasan kerja atas testi klien yang puas atas hasil pekerjaannya.
Bagaimana tekhnik untuk meraih Kesusksesan tersebut???