Dalam beberapa tahun terakhir ini, kebutuhan sawit dalam negri terus meningkat. Dan tentunya, tingginya angka konsumsi minyak kelapa sawit, harus diimbangi/dibarengi dengan upaya penanaman pohon kelapa sawit tersebut dalam jumlah besar, agar pasokan tetap terjaga. Namun dibalik itu, kenyataan ini seringkali menimbulkan kekhawatiran banyak pihak akan adanya deforestasi yang diakibatkan ekspansi perkebunan secara besar-besaran.
Atas dasar inilah pemerintah merancang sebuah sistem sertifikasi “produksi berkelanjutan” untuk sawit. Dan salah satu perusahaan yang telah menerapkan sertifikasi ini adalah PT.RGE (Royal Golden Eagle) milik Sukanto Tanoto. Sertifikasi ini bertujuan untuk menjamin praktik berkelanjutan dari industri kelapa sawit RGE.
Dengan adanya sertifikasi “produksi berkelanjutan” ini, membuat produk sawit yang diproduksi dengan standar tertentu, akan mendapat harga pasar yang lebih tinggi, Sehingga akan tercipta sistem insentif bagi pihak pembudidayanya, untuk menerapkan sistem produksi berkelanjutan, terutama mengurangi deforestasi dari perkebunan sawit. Jaminan akan sertifikasi ini tentu sangat penting bagi sebuah perusahaan. Apalagi untuk kelas perusahaan yang berani menanamkan modal dalam kapasitas besar, seperti RGE group.
Industri kelapa sawit merupakan salah satu bisnis jangka panjang. Maka untuk menyongsong eksistensi dari bisnis ini, dibutuhkan kepastian dan dukungan dari segala pihak, baik investor, pengelola maupun pemerintah selaku pemangku kebijakan, untuk bisa menjamin keberlangsungan produksi secara berkelanjutan. Agar pihak perusahaan yang telah mengucurkan dana besar merasa diuntungkan ketika memutuskan untuk terus berinvestasi.
Selain itu dalam menjalankan praktik berkelanjutan ini harus mendapat kepercayaan dari masyarakat. Masyarakat harus menaruh kepercayaan penuh, agar pihak perusahaan dapat secara maksimal mengelola industri kelapa sawit ini secara benar, dan memebuhi tiga pilar utama, yaitu lingkungan, sosial dan ekonomi. Sehingga operasional dari praktik berkelanjutan ini tidak merugikan pihak-pihak yang terlibat di dalamnya, termasuk masyarakat setempat.
Dari hasil survey pasar menunjukan, produk-produk dari minyak lestari masih mampu bersaing di persaingan pasar internasional. Hal inilah yang menjadi alasan PT. RGE tetap berkomitmen dalam mendampingi para petani yang menjadi binaannya, untuk menjalankan praktik perkebunan yang berkelanjutan. Sehingga dengan adanya sertifikasi tersebut dapat menjamin atau memberikan kepastian pasar bagi para petani binaan, yang menjadi mitra dari PT.GRE tersebut. Sehingga manfaat sertifikasi akan dapat dirasakan bagi masyarakat setempat, yang menggantungkan hidup dari kelapa sawit tersebut.
Saat ini, lebih dari 70 persen perkebunan sawit milik GRE, telah memenuhi standar serifikasi RSPO. Prosentase ini mencangkup wilayah perkebunan yang tersebar di Riau, Jambi dan Sumatera Utara, serta perkebunan petani binaan GRE di Provinsi Jambi dan Riau. Selain itu, sertifikasi dari ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) juga telah dicapai untuk seluruh lahan perkebunan, yaitu milik RGE sendiri maupun lahan petani binaannya, baik skema KKPA maupun plasma.